Archive

Archive for May, 2010

Sebuah Goresan Tinta dari Perjalan Hidup


Berawal dari 5 tahun yang lalu ketika waktu itu keluargaku dapat tambahan penghasilan dari sebuah lahan parkir dijalan mangku bumi jogja. Keinginanku kuliah yang awalnya tertunda pun akhirnya tercapai juga karena orang tuaku menawarkanku untuk melanjutkan kuliah. Aku pun berpikir akan mengambil kesempatan itu untuk melanjutkan kuliah, karena selama setahun aku kerja ternyata dengan ijazah SMK ku aku hanya bisa kerja sebagai pelayan toko dan pengurus gudang. Pertama bagiku itu tidak jadi masalah kerja seperti itu, toh itu khalal. Tapi ceritanya jadi berbeda ketika ternyata seorang pelayan toko dimata orang lain ternyata hanya sebuah pekerjaan rendah, orang-orang yang dulu aku kenal ternyata ketika melihatku kerja sebagai pelayan toko, mereka memandangku begitu rendah mentang-mentang mereka memiliki materi lebih. Aku pun ketika ingat hal itu aku jadi semangat untuk melanjutkan kuliah, apalagi setelah mendapat tawaran dari orang tua. Al hasil aku pun putuskan keluar dari tempat kerjaku dan melanjutkan kuliah, karena berasal dari keluarga sederhana, keluarga yang lulusan SD dan SMP, maka keluargaku pun tak bisa menyarankanku untuk kuliah dimana, ambil jurusan apa, boro-boro menyarankan, tahu aja tidak. Aku pun berusaha muter sana sini mencari informasi tempat kuliah.

Suatu hari aku ketemu dengan kakak kelasku waktu SMP, dia kuliah di UAD. Aku pun dianternya mendaftar di kampus UAD, al hasil aku pun diterima meski pertamanya aku juga tak tahu ILKOM itu fokusnya kemana.

Hari pertama masuk kuliah, dalam benakku terlintas “oooooo seperti seperti ini to rasanya jadi mahasiswa, maha nya dari siswa”. Semester satu lewat, semester dua lewat aku pun masih belum tahu arah ILKOM ini fokusnya seperti apa sih?. Karena pandangan pertamaku ILKOM itu ya hanya sebatas memahami ilmu tentang computer itu sendiri, istilah gampanganya cenderung ke hardware atau sebagai teknisi (bukan sebagai programmer/mempelajari tentang pemrograman dll). Semester tiga mulai jalan aku pun mulai banyak tahu, loh loh ILKOM tu ternyata cenderung ke programmer to? Aku pun mulai wah kira-kira aku mampu tidak ya, kok ternyata jauh beda dengan apa yang saya pikirkan selama ini. Dan ternyata mayoritas teman-teman tu sama, yang tak kuat ada yang memilih keluar, gak aktif kuliah, ada juga yang pindah jurusan atau pindah kampus. Sedangkan untuk aku sendiri tidak mungkin untuk pindah-pindah, karena tentunya biaya lagi dan lagi.

Singkat cerita kuliah aku lanjutin bersama teman-teman yang tetap setia di ILKOM UAD. Sampai suatu saat jogja nan nyaman ini terkena bencana besar yaitu gempa 27 Mei 2006. Kalau teringat semua itu,, aku bangun dari tidurku dan keluar rumah dengan badan penuh kotoran/debu karena rumahku hancur berantakan semua dan tidak layak untuk pakai lagi. Huffff,,, orang tuaku pun seperti tak kuasa menerima semua itu, karena harus memikirkan untuk bikin tempat tinggal lagi, hidup terasa berawal dari nol lagi. Keluargku hidup ditenda hampir setengah tahun, sampai akhirnya bisa membangun 2 kamar tidur untuk keluargaku tinggal. Hidup mulai merangkak lagi, sampai ketika akhirnya disela sela keprihatinan ini, lahan parkir orang tuaku yang di jalan mangku bumi digusur karena kena penataan kota jogja. Alhasil ya pemasukan tak ada lagi kecuali hanya dari hasil menjahit pakaian dirumah, itupun kalau ada konsumen yang menjahitkan, kalau tidak ya sepi tak ada pemasukan. Gali lubang sana tutup lubang sini, bahkan kadang gali lubang tutup lubang ditempat yang sama. Subhanallah salut benar aku sama orang tuaku ini.

Aku berpikir bagaimana kalau ku cari kerjaan sambil kuliah? Tapi banyak pengalaman dari teman kalau kuliah sambil kerja pasti salah satu jadi korban, dan kebanyakan kuliahnya yang jadi korban. Ketika aku bercerita sama orang tuaku pun ternyata mereka juga melarang, udahlah tak usah cari kerja, insyaAllah masih bias kok untuk bayar kuliah, kalau kepepet masih ada yang bisa dijual dulu. Kamu pikirin focus ke kuliahmu saja (seperti itu perkataan orang tuaku waktu itu). Aku pun nurut dan berusaha menjalani kuliahku dengan benar.

Suatu ketika aku dengar dari teman katanya bisa ngajuin beasiswa, akupun ngajuin beasiswa. Dengan doa dan penuh harapan Alhamdulillah beasiswaku cair, Alhamdulillah dapat beasiswa 3 juta. Nadzar pertama aku harus beli semua kebutuhan kuliahku dulu, mulai dari buku-buku dan kebutuhan kuliah yang lain. Baru sisanya aku pakai buat beli kebutuhanku seperti sepatu dan tas. Sisa terakhir biasa aku beliin Hp, maklum Hp 3350 ku kayaknya sudah tak mungkin aku pakai lagi. Dari beasiswa itulah aku jadi tak pernah meminta lagi ke orang tuaku buat beli buku atau beli tas atau sekedar beli pulsa atau kaos. Itu tahun pertama aku dapat beasiswa, tahun berikutnya pun aku masih bisa mendapatkanya lagi, tentunya Alhamdulillah bisa lebih ringan lagi.

Waktu terus berjalan sampai akhirnya telah tiba waktu untuk KKN kuliah kerja nyata,dan begitu nyata duitnya banyak yang harus dikeluarkan. Besok iuran 100rb buat beli semen ya, bu dukuh minta bantuan semen, terus besoknya yang 200rb juga segera dikumpulin ya, untuk beli peralatan ini itu. Mereka yang berasal dari keluarga berada sih enak tinggal sms terus dikirim, ha kalau aku gimana? Akhirnya suatu saat pas ijin dari tempat KKN, aku pulang ceritanya mau minta uang sama ketemu ibuk kangen gitu. Hmmm dirumah justru dicritain, “gini lho le… itu rumah sana tu kemarin dijual setengah, ya buat bayar utang sana sini sama buat bayar kuliahmu itu. Tapi gak popo le, sing penting koe iso rampung aku ro bapakmu wes seneng tenan. Yo cepat-cepat diselesaikan aja, masalahnya kalau kamu tidak bisa lulus maksimal sampai semester besok, kami tak tahu harus bagaimana lagi harus membayar semua biayamu kuliah. Yang penting kamu sekarang focus dengan kuliahmu, kamu tak usah mikir masalah biaya, kami yang usahain (kata orang tuaku). Aku pun terus mencoba secepat mungkin untuk bisa segera menyelesaikan kuliahku.

Kerja praktik (KP) Alhamdulillah lewat. Proposal skripsi Alhamdulillah lewat meski harus refisi-refisi. Repotnya lagi aku harus ngeprint dan ngeprint, dan aku tak enak minta-minta ke orang tua untuk ngeprint dan ngeprint, jalan terakhir ya Hp jual ganti yang lebih murah, sisanya buat biaya ngeprin dll. Hasil dari semua itu Alhamdulillah tangaal 3 Mei 2010 aku pendadaran skripsi, dibantai habis-habisan sama dosen pengujinya. Kosong semua tak bias konsen, semua ilang yang aku pelajari, tak tahu kenapa mungkin karena grogi, ya alhasil selama ujian aku hanya kena pukul sana sini, bantai sana sini. Aku hanya berusaha jawab semampuku/seingetku aja. Tapi Alhamdulillah diluluskan.sekarang masalahnya refisinya aku masih banyak dan harus bener-bener benar alasan dan dasarnya, sedangkan skripsiku tentang keamanan data dan dianggap untuk saat ini sudah tidak aman. Dulu saya kira skripsi itu hanya sebagi syarat, yang penting mahasiswa bisa bikin suatu program/aplikasi dan mempresentasikanya. Ternyata skripsi itu tidak seperti itu, skripsi itu kalau masalah keamanan ya harus yang saat ini masih bias dimanfaatkan. Kalau skripsi anda untuk saat ini tidak bisa dimanfaatkan terus apa gunanya (itu kata dosen pengujiku). Jadi jika kalian akan bikin skripsi jangan asal anda bisa saja, harus ada alasan kongkret dan harus bermanfaat.

Buat teman-teman berusaha lah semampu kalian, bersukur buat kalian yang punya biaya lebih, jangan sia-siakan waktu kuliahmu ini, semoga kita semua diberikan kelancaran dan kesuksesan, amien,,,

Terakhir saya memohon kepadaMu Ya Allah berilah kemudahan dalam aku menyelesaikan syarat-syarat terakhir ini, jangan sampai mundur satu semester lagi, kasian orang tua ku,, semoga Engkau berikan kemudahan,, amien,,

Categories: Cerita